Kelabba Madja : Tempat Bersemayam Dewa

kelabba madja

Kelabba Madja dan Pulau Sabu adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Sepertinya jika berbicara soal pariwisata di pulau terpencil ini, maka sudah pasti Kelabba Madja jadi prioritas destinasi yang akan dikunjungi. Begitupun denganku.

Pertama kalinya ke sini dengan kapal laut terombang ambing bobo di kapal 9 jam, rasanya semua itu jadi lunas terbayar mana kala bisa sampai di Kelabba Madja. Dari gerbang masuk, sebuah lembah yang dikelilingi tebing ini langsung menyambutku. Panasnya Pulau Sabu tak menjadi halangan untuk turun ke bawah, terlebih sudah ada jalan tanah yang menuntun hingga dasar lembah.

Tidak banyak penjelasan ilmiah tentang asal mula Kelabba Madja yang bisa aku dapati. Yang kutahu guide lokal yang merangkap tukang jaga tiket mengatakan bahwa tempat ini adalah tempat pemujaan bagi Dewa-dewa. Selepas dari Desa Namata dan berkenalan dengan kepercayaan Djingi Tiu, aku jadi paham bahwa penduduk setempat masih menganut kepercayaan tradisional ini yang menyembah para dewa.

kelaba maja sabu

Di suatu tebing, akan tampak 3 pilar yang menjulang tinggi dengan batu di atasnya. Bentuknya cukup unik dan kabarnya itu pengejawantahan dari kursinya para Dewa gitu. Ohya tapi guideku juga bilang Madja ini katanya diambil dari Gajah Madja, karena orang lokal sangat berterima kasih atas usaha Gajah Madja yang menyatukan Nusantara. Emang unik juga sih karena kulihat pun para pria yang mengenakan pakaian tradisional di sini akan memakai batik sebagai tutup kepalanya, padahal jelas-jelas mereka punya kain tradisional yang gak kalah bagus. Mungkin ada sejarah dengan Jawa dulunya?

Tidak salah jika memilih Kelabba Madja ini sebagai tempat bersemayam para dewa. Indahnya tidak terperi dan tidak hanya dewa yang akan betah di sini, namun aku pun sebagai manusia biasa saja terus berdecak kagum.

Di bawah lembah ini, aku bisa memegang langsung tekstur tebing-tebing yang tadinya terlihat kokoh, namun nyatanya mudah terurai. Mungkin ini kapur, mungkin juga sedimen tanah masa lampau yang terangkat daratan. Entahlah, yang jelas baru kusadari dari video drone, bahwa tak jauh dari sini, ada pantai dan laut yang membentang biru.

pulau sabu

Ketika sedang memanjat tebing, kadangkala aku cukup ragu menapakkan kakiku. Oleh karena itu aku selalu mencari bebatuan kokoh sebagai pijakan. Namun di suatu kali, nasib naas menimpaku. Setelah berfoto-foto, aku ingin naik ke atas. Teman-teman yang lain sudah duluan pergi. Aku lupa jalan mana satu yang harus aku lalui. Akhirnya karena ku liat jarak ke atas tinggal beberapa meter lagi, maka ku putuskan langsung memanjat ke atas saja. Padahal hatiku sudah membatin bahwa kemiringannya cukup tajam. Terbersit rasa ragu, namun aku tak mengubrisnya.

Berbekal sandal jepit dan tangan sibuk memegang kamera serta kain tenun, aku berusaha memanjatinya. Ketika sudah sedikit lagi, tiba-tiba tebing tersebut menjadi licin dan aku pun tergelincir.

ARGHHHH~~

Aku langsung menjerit. Tubuhku terperosok hingga setengah meter sebelum akhirnya kaki kananku bertumpu pada sebuah batu kecil yang menjorok keluar.

Untungnya jeritanku terdengar oleh guide lokal. Ia langsung menghampiriku dari samping. Ia heran dan mengatakan seharusnya aku lewat samping bukan ke atas. Yha..apa boleh buat semua sudah terjadi. Mau mengutuki kesalahanku pun sudah percuma. Akhirnya ia membantuku pelan-pelan memegangi kamera, barulah tanganku agar aku tak terperosok lebih jauh. Setelahnya ia memberi tahu ke mana kakiku harusnya berpijak.

kelaba maja

Setelah aku selamat dan tubuhku bisa menginjak bumi, barulah aku bisa bernapas lega. Aku menengok ke belakang dan terhenyak andai kata batu kecil dan guideku tidak ada, pastilah tubuhku sudah terhempas ke jurang sana. Mana di Kelabba Madja yang gersang ini hanya ada pohon kering kerontong dengan durinya yang tajam. Ouch membayangkannya aja udah bikin badanku ngilu.

Terima kasih dewa, engkau masih menyisakan nyawa buatku.

****

Belanja baju keren & murah di shopee ini yah. 

****

**

Ke Pulau Sabu, naik kapal laut enak gak yah?

**

NEXT : Desa Namata dan bebatuan megalitik uniknya

NEXT : Kalau hidung mampet / pas covid ga bisa nyium bau, coba pake sterimar nasal spray.

NEXT : Sedot eek kuping penyebab telinga berdenging

NEXT : Facial di Erha

 

Travel Now or NEVER

Leave a Reply