Dengar-dengar pantai di Rote itu indah banget. Berada di paling selatan Indonesia, Pulau Rote dan pantainya itu terkenal dengan ombak ganasnya yang menjadi incaran para peselancar. Aku sih juga peselancar… peselancar dunia maya tapi.
Oleh karena itu, pas ke Rote, aku nginapnya di Pantai Nembrala yakni di Anugerah Surf & Dive Resort. Belakang hotel langsung berbatasan dengan Pantai Nembrala yang tersohor itu. Sunsetnya bagus banget dengan pemandangan anak-anak kecil yang lagi main papan selancar atau berenang aja gitu. Bocah-bocah ini juga ramah dan tipikal gak takut sama pengunjung, mungkin sudah terbiasa bergaul sama turis kali. Mereka juga senang banget liatin drone terbang dan bawaannya pengen foto mulu hihih cuma karena pandemi, belum terlihat ada turis main papan selancar.
Berhubung nginap tepi pantai, makan malam kami pun BBQan di pantai sambil mendengar debur ombak. Terus penerangannya pake api unggun dan sinar rembulan. Kurang romantis apa coba? Oh iya kurang pacar 🙁
Esok harinya, aku ke Rote Timur. Lokasinya ujung ke ujung nih. Sorenya nyari pantai di sana dan ketemulah pantai di Rote timur yang bagus dan unik pula yakni Oesosole. Uniknya karena ada batu karang raksasa yang berbentuk hati. Bentuknya sebenarnya absurd. Ada yang ngira itu hati, payung, ekor hiu dll. Sesuai imajinasi liar masing-masing aja lah. Yang jelas dia batunya kecil di bawah terus mekar pas di atasnya. Bentuknya juga raksasa nih layaknya pohon besar.
Selain batu hati ini, masih ada beberapa batu karang berserakan di sepanjang pantai. Airnya yang cetek dan tenang gak ada ombak asik banget bikin kita bisa jalan ke batu karang yang agak jauh dari pantai. Kalau diperhatikan juga ada ikan kecil-kecil juga sih. Ohya pas di sini aku ketemu karang merah yang merupakan cikal bakal pantai berwarna pink. Namun karena garis pantai di Rote timur ini panjang banget, jadi gak berasa sih ada pink-pinknya. Tak mengapa, yang penting pantainya bersih, pasir lembut dan tidak banyak karang jadi gak sakit deh jalan-jalan telanjang kaki.
Pantai Oesosole ini gak ada orang dan sama sekali belum ada fasilitas apapun, jadi masih sangat alami dan berasa punya sendiri. Tidak ada tiket masuk, tidak ada toilet, tidak ada yang jual mi instan, jadi bawa minum-makan sendiri yah. Kalau kepanasan, di sini banyak pohon pinus cantik buat berteduh sebentar.
Sayangnya aku gak sempat liat sunset di sini. Soalnya dari sini ke kota Rote masih 2 jam lagi jadi pulang lebih cepetan. Tapi sejauh ini puas banget sih.
Tonton keindahannya di sini :
Ada yang punya rekomendasi pantai di rote lainnya?
****
Belanja baju keren & murah di shopee ini yah.
******
Nginap di Rote di sini aja nih
**
NEXT : Nginap di rimba untuk bertemu Suku Anak Dalam Jambi
NEXT : Kalau hidung mampet / pas covid ga bisa nyium bau, coba pake sterimar nasal spray.
NEXT : Sedot eek kuping penyebab telinga berdenging
NEXT : Facial di Erha
