Nginang Pakai Kantong Sirih Bola Nafo

Jalan menuju ke Nias Barat terutama Desa Lolowa’u sungguh menguji kesabaran dan…pantat. Jalannya berliku-liku seperti kata Ninja Hatori “Mendaki gunung, lewati lembah…” meski duduknya di mobil yang empuk cuma yah tetap tergoncang-gancing dan kudu pegangan. Kabarnya di antara semua tempat di Nias, bagian barat emang jalannya yang paling parah. Hm padahal banyak tempat bagus kayak sebelumnya kami ke Pulau Asu. Asu banget bagusnya! Setelah balik dari pulau yang macam milik sendiri itu, aku langsung menuju ke tempat berikutnya untuk melihat para pengrajin kantong sirih yaitu Bola Nafo.

Kirain karena namanya gitu, ini beneran bola yang bentuknya bulat. Gak tahunya bentuknya kotak dan buat kantong penyimpanan sirih dan bahan-bahan lain buat menginang. Selain buat kantong sirih, Bola Nafo (Ni’ohulayo) juga menjadi bagian di berbagai acara adat seperti menyambut tamu dan pernikahan. Biasanya mempelai pria akan memberikan kantong sirih ini kepada ibu mertua sebagai ucapan terima kasih sudah melahirkan, ngasih makan, cebokin, sekolahin, semua-muanya hingga segede itu dan sampai akhirnya bisa ia pinang. Pemberian ini pun katanya sekalian buat meluluhkan hati si ibu pengantin biar rela anaknya dikawinin gitchu.

Karena cukup unik (gak aku liat kantong sirih sejenis di budaya orang batak atau melayu lainnya), Bola Nafo juga menarik hati para turis. Jadinya bisa juga loh kalau mau beli kantong sirih ini sebagai oleh-oleh. Karena permintaannya lumayan, para pengrajin ini sudah pada pinter-pinter mengkreasikannya dan dibikin ala tas atau dompet biar multifungsi gitu.

Pengrajin yang aku lihat kebetulan semua ibu-ibu, gak sampai 10 orang. Mereka akui untuk cari penerusnya sudah susah karena anak muda sekarang sudah tidak tertarik meneruskan warisan ini. Belum lagi prosesnya cukup lama untuk mencari daun pandan, dibersihin, direndam di sungai, diwarnai, hingga harus dianyam-anyam lagi sesuai kreatifitas dan motif yang diinginkan. A lot of works indeed to create this magnificient artwork!

Tapi gak cuma sampai di sini aja kagumnya. Pas di Museum Nias aku juga lihat kantong sirih Bola Nafo terbesar di Indonesia yang bahkan memecahkan rekor Muri pada bulan Maret 2010. Bola Nafo sepanjang 3 x 3,5 meter ini dikerjakan oleh 5 pengrajin wanita loh. Bangga deh!

Sambil mantengin tangan-tangan emak-emak ini menari-nari di atas anyaman, pikiranku jadi flashback ke Papua pas pertama kalinya makan pinang sirih. Langsung teler dan mabok efeknya! Tapi liat orang-orang Nias yang juga hobi nyirih, terbersit di hatiku juga untuk memberikan kesempatan kedua pada tubuhku. Kebetulan pula mereka juga bawa peralatan nginang lengkap : daun sirih, kapur, daun gambir, tembakau dan buah pinang.

Sekilas terlihat sama namun ada sedikit perbedaan makan sirih di sini dengan Papua. Kalau di sini ada dikasih daun gambir dan tembakau, kalau di Papua ada pake pinang yang panjang-panjang gitu. Syukurnya di percobaan kedua aku makan sirih, sudah gak mabok. Itupun udah wanti-wanti pinangnya secuil aja. Plus aku gak mau pake tembakau. Awalnya begitu ngunyah, seperti biasa pipi jadi bersemu dan mulai ringan kepala. Lama-lama pipi jadi panas, dan seiring gigi memerah, maka lengkap sudah prosesnya. Aku harus inget-inget untuk gak nelan ludah biar gak mabok. Aku cuma bertahan 5 menit gitu sih. Setelah dirasa cukup, baru kubuang.

Mungkin mang aku beneran lebih cocok jadi orang Nias yah. Tonton ekspresiku deh di sini :

Ingat kalau sekali-kali gak apa-apa karena kata mbaknya bagus buat mengatasi sariawan, keputihan dll. Tapi kalau kebanyakan malah tidak baik yah!

Pemandangan orang nginang kek gini hampir kuliat di seluruh Nias terutamanya sih yang orang tua atau yang tinggalnya lebih ke pelosok. Kalau orang yang di kota keknya lebih sedikit, mungkin karena ribet bersihin jejak ludah pinang yang isinya kek “darah” semua.

Udah berasa kek vampir belum? 

Jangan lupa belanja kantong sirih Bola Nafo yah bund!

**

****

Belanja baju keren & murah di shopee ini yah.

****

Nginap di hutan untuk ketemu Orang Rimba

**

NEXT : Kalau hidung mampet / pas covid ga bisa nyium bau, coba pake sterimar nasal spray.

NEXT : Sedot eek kuping penyebab telinga berdenging

NEXT : Facial di Erha